SEGMEN MADAH PUJANGGA
hidup umpama air sungai yang terus mengalir...
dalam perjalanannya segala rupa perkara akan ditemui...
dalam alirannya, ada cahaya suria menemani...
dalam satu masa, kegelapan pula yang mengiringi...
namun, biar apa pun yang ditemui,
dari sekecil dan seringan ranting kayu
hingga sebesar dan seberat batu yang terpacak,
air sungai tidak boleh berhenti...
ia harus terus mengalir...
hingga satu saat...
Penciptanya mentakdirkan ia kekeringan...
tatkala itu kepada Dialah sungai menyerahkan segalanya...
begitu juga seharusnya hidup kita,
sebagai hamba kepada Pencipta sungai...
-berkongsi rasa melalui gambar, teringat kepada seseorang...-
DeQdEq nak join juga....
ReplyDeletesalam
ReplyDeletedisaat kenangan itu mengamit mindamu
aku jua terasa begitu :(
@deqdeq
ReplyDeletejoinlah kak~ ;)
akka dah join dear...leh tgk sini...hhehe
ReplyDeletehttp://diyanayaccob-deqdeq.blogspot.com/2011/01/segmen-madah-pujangga.html
@sissyira
ReplyDeletesalam syira..segmen enchek ben kali ni buat rasa syahdu kan..
@deqdeq
ReplyDeletesedang menghayati~ :)
"sebagai hamba kepada Pencipta sungai"
ReplyDeletelebih cantik dan indah sekiranya perkataan sungai di atas itu di hilangkan...(^_^)
best2..
ReplyDelete;)))
ReplyDeletespeechless .
@Pendekar Berkuda
ReplyDeletethanks senpai~ ;)
@Syafiq Rosli
ReplyDeleteterima kasih~ :)
@black paper
ReplyDeletespeechless? senyum jek lah..